Melatih anak untuk berpikir kreatif dengan aktivitas creative thinking skills


Think out of the box. 
Pasti sudah sering ya moms and dads mendengar istilah ini. Kalau diterjemahkan secara harfiah berarti ‘berpikir di luar kotak’. Tapi maksudnya apa sih istilah ini? Think out of the box sebetulnya adalah kemampuan berpikir kreatif atau creative thinking.

melatih anak untuk berpikir kreatif dengan aktivitas creative thinking skills

Apa itu Creative thinking skills?


Kemampuan berpikir kreatif adalah salah satu life skills yang diperlukan setiap orang untuk bisa mengatasi problem yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Inilah kenapa creative thinking skill perlu diasah sejak kecil.

Berpikir kreatif sebetulnya hampir mirip dengan bepikir kritis. Lalu apa perbedaannya? Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk bisa mengeluarkan ide-ide baru. Sedangkan berpikir kritis adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk berpikir secara logis dan sistematis. Keduanya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Creative Thinking juga masuk dalam 6 kompetensi di The Cambridge Framework of Life Competencies, yaitu sebuah panduan bagi para pendidik dan orang tua yang dikeluarkan Cambridge untuk mengembangkan kemampuan anak dalam setiap jenjang usia.

  • Creative thinking
  • Critical thinking
  • Learning to learn
  • Communication
  • Collaboration
  • Social responsibilities
  • Foundation layers yang terdiri dari emotional development, digital literacy, dan discipline knowledge

Merujuk dari panduan ini, Creative thinking adalah sebuah kemampuan dimana seseorang bisa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan yang melibatkan kreativitas, mampu mengembangkan ide-ide baru, dan menggunakannya untuk memecahkan masalah.


cambridge life competencies framework

𝘾𝙧𝙚𝙖𝙩𝙞𝙫𝙚 𝙏𝙝𝙞𝙣𝙠𝙞𝙣𝙜 𝙞𝙨 𝙖 𝙨𝙠𝙞𝙡𝙡 𝙬𝙝𝙚𝙧𝙚 𝙡𝙚𝙖𝙧𝙣𝙚𝙧𝙨 𝙖𝙘𝙩𝙞𝙫𝙚𝙡𝙮 𝙥𝙖𝙧𝙩𝙞𝙘𝙞𝙥𝙖𝙩𝙚 𝙞𝙣 𝙘𝙧𝙚𝙖𝙩𝙞𝙫𝙚 𝙖𝙘𝙩𝙞𝙫𝙞𝙩𝙞𝙚𝙨, 𝙜𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙩𝙚 𝙣𝙚𝙬 𝙞𝙙𝙚𝙖𝙨 𝙖𝙣𝙙 𝙪𝙨𝙚 𝙩𝙝𝙚𝙢 𝙩𝙤 𝙨𝙤𝙡𝙫𝙚 𝙥𝙧𝙤𝙗𝙡𝙚𝙢𝙨.

Meskipun disusun untuk pendidik, orang tua juga bisa belajar banyak lho dari framework ini. Moms and dads bisa melihat berdasarkan usia anak, mengecek kompetensi anak menggunakan Can Do Statements, dan mendapatkan ide aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengasah kemampuan tertentu.

Cara mengasah kemampuan berpikir kreatif


Jadi sudah tahu kan kenapa creative thinking itu penting, terutama untuk anak-anak nanti ketika mereka besar dan harus bersaing secara global. Nggak mau dong kalau nanti anak-anak kita hanya jadi ‘yes man’ saja ketika dewasa.

Oleh karena itu, kemampuan berpikir kreatif harus diasah sejak dini.

Lalu bagaimana cara mengasah dan mengembangkan skill ini? Ada beberapa cara yang bisa moms dan dads lakukan bersama anak. Yuk kita simak!

Membuat kreasi art and craft


Cara paling mudah untuk mengasah kemampuan berpikir kreatif tentu saja dengan membuat kreasi. Dengan membuat prakarya bersama anak, kita menciptakan lingkungan yang penuh dengan kreativitas.

Art atau seni merupakan salah satu cara anak untuk mengekspresikan dirinya sekaligus mengembangkan kreativitasnya. Lewat seni, anak bisa mengasah kemampuan motorik kasar dan halus dan juga mengembangkan daya imaginasi mereka.

Mas Deniz dan Zinan adalah anak-anak yang suka sekali membuat prakarya menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah. Mulai dari kertas bekas, botol plastik, kardus, sampai kain perca bisa disulap menjadi suatu karya.

Jadi coba deh moms and dads luangkan satu waktu bersama untuk membuat satu prakarya bersama anak. Misalnya seperti membuat plastisin atau membuat origami.

Open-ended play


Salah satu teman dekat saya mengenalkan aku dengan open-ended play. Apa sih open ended play itu? Open-ended play adalah permainan yang memberikan kebebasan kepada anak untuk berkreasi. Menariknya, dalam open-ended play tidak ada aturan atau batasan. Benar-benar bebas! Jadi kemampuan berpikir kreatif dan daya imaginasi anak memang sangat diasah.

Lalu bagaimana dong mainnya? Untuk melakukan open-ended play, moms and dads bisa menyiapkan berbagai media. Beberapa mainan seperti balok, lego, dan plastisin juga bisa jadi media bermain open-ended play.

Sebagai contoh, saya menyiapkan berbagai macam tutup botol, botol plastik, kancing, biji-bijian, tali, jepitan baju, sampai daun kering. Ya pokoknya apapun yang ada di rumah deh.

open ended play untuk asah kreativitas berpikir

Awalnya memang aneh sih karena open-ended play tidak memiliki struktur atau goal tertentu. Tetapi lambat laun anak-anak malah senang dan bisa menciptakan berbagai hal tidak terduga lho! Mereka bisa bermain membangun benteng pertahanan menggunakan tutup botol, menciptakan gambar, sampai bermain pretend play dokter.

Memasak


Dari kecil saya memang sudah mengajarkan mas Deniz dan Zinan untuk bisa mandiri, termasuk urusan memasak. Ini bukan karena bundanya malas ya, tetapi semata ingin mengembangkan life skills mereka. Harapannya ketika mereka dewasa, mereka bisa mandiri dan membantu istri mereka nanti (duh mikirnya kejauhan banget ini ya).

Ternyata memasak juga bisa jadi cara mengasah kemampuan berpikir kreatif lho! Tentu saja masakan yang dibuat harus dikenalkan secara bertahap sesuai usia ya. Misalnya nih, mas Deniz kan suka makan telur. Nah saya membebaskan mas Deniz mau dimasak seperti apa telurnya.

Begitu juga dengan Zinan. Ketika Zinan membuat teh, saya juga bebaskan mau bagaimana cara dia membuat segelas teh. Entah itu mau ditambahkan gula pasir, madu, lemon, gula aren, susu, krimer, apapun. Dari situ Zinan jadi tahu oh kalau pakai lemon rasanya seperti ini ya. Atau ketika ditambahkan gula aren ternyata rasanya berbeda dengan gula pasir.

Dengan memasak, moms and dads tidak hanya mengajarkan kemampuan berharga untuk masa depan mereka, tetapi juga mengembangkan kreativitas, memecahkan masalah, dan belajar mengatur waktu.

Berikan pertanyaan kreatif


Cara mudah lainnya untuk mengembangkan creative thinking adalah dengan memberikan pertanyaan kreatif yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Iya, semudah itu moms and dads!

Seperti apa sih pertanyaan kreatif itu? Aku mendapatkan beberapa ide pertanyaan kreatif dari Twinkl nih, yaitu 50 Short Thinking Exercise. Ada sekitar 50 pertanyaan lebih yang dijamin akan bikin anak memutar otak untuk berpikir kreatif. Pertanyaannya juga bisa digunakan untuk orang dewasa juga lho.

pertanyaan kreatif dari Twinkl untuk melatih creative thinking


***

Itu dia beberapa ide aktivitas untuk mengembangkan creative thinking skills pada anak. Saya yakin masih banyak aktivitas lainnya yang bisa dilakukan moms and dads bersama anak. Apapun aktivitasnya, jangan lupa luangkan waktu untuk bermain bersama anak ya!

Tidak ada komentar