Peran Sasakawa Health Foundations dan NLR untuk Indonesia Bebas Kusta

Penanganan penyakit kusta tidak hanya sebatas pengobatan medis, tetapi juga bagaimana menghilangkan stigma negatif tentang kusta yang masih cukup kuat di masyarakat Indonesia. Sasakawa Health Foundations bekerja sama dengan NLR Indonesia untuk memberikan dukungan agar tercapai Indonesia bebas Kusta.

Peran Sasakawa Health Foundation dan NLR untuk Indonesia Bebas Kusta

Mengenal lebih dekat penyakit Kusta

Kusta, atau yang dikenal juga sebagai lepra atau Morbus Hansen, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae (M. leprae) dan menyerang kulit dan saraf.

apa itu penyakit kusta dan penularannya
 
Kusta termasuk penyakit menular yang bisa menyerang siapa saja. Seseorang bisa tertular kusta apabila terkena droplet dari orang yang terinfeksi, seperti dari batuk atau bersin. Namun penyakit kusta bukanlah penyakit yang mudah untuk menular karena bakteri penyebab kusta punya masa inkubasi yang cukup lama untuk berkembang biak di dalam tubuh. Kusta tidak akan menular hanya dengan bersentuhan, duduk bersama, atau lewat kontak seksual.

Beberapa gejala penyakit kusta adalah munculnya bercak pada kulit yang berwarna lebih terang daripada kulit sekitarnya, muncul benjolan, kulit mengalami mati rasa, dan kelemahan otot tangan dan kaki. Apabila tidak ditangani sejak dini, kusta bisa menyebabkan kerusakan pada anggota tubuh seperti kebutaan dan cacat fisik lainnya.

penyakit kusta apabila tidak segera diobati bisa menyebabkan cacat fisik

Kusta dapat dicegah dan diobati dengan menggunakan obat antibiotik. Di Indonesia, pengobatan kusta umumnya dilakukan dengan pemberian beberapa jenis obat secara bersamaan. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit kusta dapat disembuhkan.

Kasus Kusta di Indonesia

Terkait penyakit kusta, siapa yang menyangka kalau Indonesia menduduki peringkat ketiga negara dengan tingkat kasus kusta tertinggi di dunia setelah India dan Brazil. Ini karena kasus baru kusta di Indonesia mengalami stagnasi selama 10 tahun terakhir.

Di tahun 2017, angka disabilitas akibat kusta masih mencapai 6,6 orang per 1.000.000 penduduk. Padahal pemerintah punya target angka disabilitas kusta kurang dari 1 orang per 1.000.000 penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan kusta di Indonesia belum berjalan maksimal, terutama terkait edukasi tentang kusta dan penanganannya.

Pada tahun 2021, tercatat ada lebih dari 140.000 pasien kusta baru. Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi (sekitar 200 ribu kasus), hal ini menjadi indikasi adanya keterlambatan dalam penemuan dan pengobatan kusta di Indonesia.

Talkshow Ruang Publik KBR: Sasakawa Health Foundations dan Kusta di Indonesia

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang penyakit kusta, KBR menyelenggarakan Talkshow Ruang Publik yang diadakan bersama NLR Indonesia dan Sasakawa Health Foundation (SHF) dengan topik “Sasakawa Health Foundations & Kusta di Indonesia” yang disiarkan lewat Youtube channel Berita KBR.



Dalam talkshow ini, KBR menghadirkan tiga narasumber yaitu Ms. Aya Tobiki sebagai Chief Program Officer, Hansen's Disease Program, Sasakawa Health Foundation, Asken Sinaga sebagai Executive Director NLR Indonesia, dan Ardi Yansyah sebagai OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) & Ketua Permata Bulukumba.

Dukungan Sasakawa Health Foundations (SHF) untuk Penanganan dan Pencegahan Kusta di Indonesia

Sasakawa Health Foundation merupakan lembaga nirlaba (NGO) yang berdiri tahun 1974 di Tokyo. Lembaga ini berfokus pada masalah kesehatan dunia, salah satunya adalah penyakit kusta atau yang leprosy.

Ms. Aya Tobiki menjelaskan bahwa Sasakawa Health Foundations memiliki visi ‘Better Health and Dignity for All’ yang berarti kesehatan yang lebih baik dan kemanusiaan untuk semua orang. Lebih lanjut, SHF memiliki 3 pilar utama, yaitu:
  • Tackle disease, mengatasi penyakit kusta
  • Eliminate discrimination, mengurangi diskriminasi
  • Preserve history, memelihara sejarah tentang kusta

Aya Tobiki sebagai Chief Program Officer, Hansen's Disease Program, Sasakawa Health Foundation
Aya Tobiki, Chief Program Officer, Hansen's Disease Program, Sasakawa Health Foundation

Di bulan Juli 2023, SHF melakukan kunjungan ke Indonesia untuk melihat langsung proyek PEP++ NLR Indonesia. Pada kesempatan ini, SHF dan Ms Aya Tobiki mengunjungi 3 tempat, yaitu Pasuruan, Indramayu, dan Cirebon. Dari kunjungan tersebut, Ms. Aya mengatakan bahwa beliau sangat terkesan dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan LSM dan pihak terkait lainnya dalam mencegah dan mengatasi kusta.

Peran NLR Indonesia untuk Edukasi dan Eliminasi Kusta

Dukungan untuk pecegahan dan penanganan kusta di Indonesia juga diberikan oleh NLR Indonesia. NLR Indonesia adalah yayasan nirlaba yang bekerja untuk menanggulangi kusta dan konsekuensinya. NLR Indonesia melanjutkan kerja-kerja penanganan kusta yang telah dilakukan NLR International di Indonesia sejak 1978.

Bapak Asken Sinaga selaku Executive Director NLR Indonesia memaparkan bahwa NLR Indonesia mengisi celah yang belum disentuh oleh pemerintah atau organisasi lainnya terkait kusta. Pemerintah Indonesia sudah memiliki pedoman penanganan kusta dan NLR mendukung program yang sudah ada dengan melakukan pendekatan inovasi agar masalah kusta bisa dicegah lebih cepat, efektif, dan efisien.

Salah satu inovasi ini adalah dengan adanya program peer counseling. NLR memberikan pelatihan kepada OYPMK yang nantinya akan menjadi konselor bagi penderita kusta. Dengan adanya peer counseling ini, konselor bisa mmberikan dukungan dan memotivasi penderita kusta. Sesuai dengan visi misinya, NLR juga menjaring kerjasama dengan pihak terkait lainnya untuk bersama-sama mencapai eliminasi kusta di Indonesia.

Asken Sinaga sebagai Executive Director NLR Indonesia
Asken Sinaga, Executive Director NLR Indonesia


“Kita mengambil peran di dukungan teknis untuk pelaku-pelaku program di Indonesia, melakukan edukasi masyarakat seluas-luasnya melalui berbagai platform komunikasi, dan melakukan advokasi serta menjalin jejaring dengan pelaku-pelaku program khususnya untuk kusta.” - Asken Sinaga, Executive Director NLR Indonesia

Hapus Diskriminasi dan Stigma Kusta

Dalam talkshow ini juga hadir Ardi Yansyah sebagai OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) & Ketua Permata Bulukumba. Beliau berbagi cerita tentang bagaimana teman-temannya menjauh dan memberikan perlakuan yang berbeda ketika beliau terkena penyakit ini.

Ardi Yansyah sebagai OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) & Ketua Permata Bulukumba
Ardi Yansyah, OYPMK & Ketua Permata Bulukumba

Ardi Yansyah juga sempat merasa terpuruk dengan kondisi yang dialaminya. Namun dengan keterlibatannya di LSM Permata Bulukumba yang berkolaborasi dengan NLR Indonesia, dia belajar banyak hal tentang kusta dari aspek medis maupun non medis. NLR juga berperan penting dalam peningkatan kapasitas mitranya, dalam hal ini Permata Bulukumba sehingga penderita kusta dan OYPMK kembali percaya diri.

Kontribusi NLR Indonesia dan Permata Bulukumba membentuk Desaku (Desa Sahabat Kusta dan Disabilitas) dan terbitnya Perdes (Peraturan Desa) terkait kusta dan disabilitas. Dengan adanya Perdes ini, pencegahan dan penanganan kusta di desa bisa lebih baik dan efektif.

Kesimpulan

Luar biasa ya dukungan yang diberikan Sasakawa Health Foundations (SHF) dan NLR Indonesia dalam pencegahan dan penanganan kusta di Indonesia. Tentu saja apa yang dilakukan oleh kedua lembaga ini sangat berarti bagi penderita kusta dan OYPMK di Indonesia.

Nah sahabat Keluarga Aditya, yuk mulai dari diri kita sendiri nih untuk ikut bantu mengedukasi tentang kusta sehingga tidak ada lagi stigma negatif dan diskriminasi terhadap penderita kusta dan OYPMK. Jangan berhenti memberi motivasi bagi mereka karena kusta bukan kutukan.

Tidak ada komentar