Liburan Keluarga ke Kebun Raya Bogor

Liburan akhir tahun dan liburan sekolah tahun 2023 ini, saya mengajak anak-anak mengunjungi Kebun Raya Bogor. Rencana awalnya kami mau menginap di Taman Herbal Insani Depok, tetapi ndelalah sudah full booked. Akhirnya saya ganti rencana dengan mengajak anak-anak berlibur ke Kebun Raya Bogor sekaligus wisata edukasi.

Liburan keluarga ke kebun raya bogor indonesia liburan sekolah


Terakhir ke Kebun Raya Bogor sepertinya ketika saya masih kuliah. Masih ingat dulu ada beberapa mata kuliah seperti Struktur Tumbuhan dan Morfologi Tumbuhan yang belajarnya langsung di kebun raya. Nah, katanya sih Kebun Raya Bogor sekarang udah beda karena ada spot-spot menarik dan koleksi tumbuhannya juga lebih banyak.

Selain untuk menghabiskan liburan sekolah, alasan lain saya mengajak anak-anak ke Bogor biar mereka (mas Deniz dan Zinan) belajar gimana menggunakan moda transportasi kereta dan juga karena adik Syafiq belum pernah naik kereta sama sekali (maklum anak pandemi).

Jalan-jalan Keluarga Aditya kali ini minus paksu karena beliau tidak bisa izin kerja. Tapi saya ditemani oleh Nana (panggilan anak-anak ke neneknya). Saat diajak jalan bareng, Nana jelas excited. Beliau emang doyan jalan-jalan sih. Hehehe.

Ternyata Nana punya modus tersendiri kenapa mau ikut. “Nanti di sana fotoin mami ya, mbak kan kalau jepret foto cakep.” Ooh, mau jalan bareng rupanya biar Nana ada stok foto cakep buat instagram dan buat dikirim ke grup WA. Saking niatnya, beliau udah ribet sendiri mikirin mau pakai baju dan jilbab apa biar fotonya estetik. Tapi saya oke aja sih soalnya Nana janji mau siapin semua makanan buat bekal. Jadi saya cukup mempersiapkan keperluan anak-anak saja.

Malam hari sebelum jalan-jalan, mas Deniz dan Zinan sudah menyiapkan pakaian untuk pergi dan sudah masing-masing pegang kartu e-money untuk tap di stasiun. Adik Syafiq pun nggak kalah excited karena sudah diinfokan akan naik kereta.

Perjalanan ke Bogor naik Commuter Line

Berhubung paksu tidak bisa mengantar ke stasiun, kami berlima naik Grab car menuju Stasiun Depok Baru. Awalnya saya pesan dengan tujuan Stasiun Depok Lama, tetapi bapak driver bilang kalau ke Stadela pasti macet dan nggak bisa masuk sampai ke depan stasiun (harus jalan kaki dari Jalan Kartini menuju pintu stasiun).

“Mending ke Stasiun Depok Baru aja bu, bisa masuk sampai ke depan stasiunnya,” kata bapak driver.

Bapak driver juga tidak keberatan karena lokasi pengantaran berbeda dengan orderan saya. Katanya tidak apa-apa, toh masih di Depok dan tidak jauh. Alhamdulillah. Ahirnya kami pun turun di Stasiun Depok Baru.

Sebelum masuk, kartu e-money yang dipegang mas Deniz dan Zinan diaktivasi terlebih dahulu, karena memang kedua kartu ini nggak pernah dipakai untuk naik kereta CL. Perdana banget deh pokoknya. Mereka pun mengikuti arahan dari petugas bagaimana cara menempelkan kartu dan masuk ke dalam stasiun.

Naik kereta commuter line di stasiun depok baru menggunakan e-money

Nah kalau saya, Nana, dan adik Syafiq beli tiket keretanya lewat aplikasi Gojek Go Transit. Jadi dapat QR code untuk tap in di gate stasiun. Saya beli 3 tiket menggunakan satu akun Gojek. Ternyata adik Syafiq nggak perlu tiket, untungnya ada pilihan cancel ticket di aplikasi.

Nggak cuma adik Syafiq yang perdana naik kereta Commuter Line, tapi Nana pun bari pertama kalinya naik kereta CL. Nana memang tidak pernah naik kereta CL karena trauma pernah kecopetan pas naik kereta mau ke Tanah Abang. Kejadiannya sih sudah lama banget, sekitar tahun 90an waktu kereta ekonomi masih ya begitulah. Hahaha. Ini kalau mau diceritain kronologisnya panjang banget sih.

Menggunakan transportasi Commuter Line dari Depok ke Bogor

Jadi, nggak heran sih Nana pecicilan banget di dalam kereta dan terkagum-kagum karena keretanya keren banget. Katanya nggak kalah sama kereta di Singapura dan Malaysia.

“Wah, adem banget ya mbak ada AC-nya dan wangi. Kalau (kereta) dulu mah AC-nya Angin Cepoy-cepoy dan bau ketek,” celetuk Nana.

Gimana dengan anak-anak? Kalau mas Deniz karena sudah remaja jadi ya gayanya cool aja gitu di kereta, duduk anteng sambil lihat ke jendela. Zinan ikut-ikutan cool, walaupun sebetulnya dia seneng banget. Nah kalau adik Syafiq masih penyesuaian nih. Awalnya sempat takut, tapi lama-lama menikmati pemandangan di jendela.

syafiq naik kereta untuk pertama kali

Kami naik kereta jam 7.40 dan sampai di Stasiun Bogor jam 8.15. Saya ingat dulu itu begitu keluar Stasiun Bogor langsung masuk ke Taman Topi. Ternyata Taman Topi ini sudah tidak ada dan berganti menjadi Alun-Alun Kota Bogor. Tempatnya tidak terlalu besar namun fasilitasnya sangat bagus, ada lintasan lari, taman bermain anak, peralatan olahraga, dan banyak juga bangku taman untuk duduk santai. Pada saat kami ke Alun-Alun Kota Bogor, kondisinya cukup ramai dengan warga Bogor yang berolahraga pagi atau bermain di taman.

aktivitas warga di alun-alun kota bogor
Menikmati udara pagi di Alun-alun Kota Bogor dekat Stasiun Bogor

Kami melanjutkan perjalanan dari Alun-Alun Kota Bogor dengan naik Grab Car (lagi). Memang sengaja sih nggak naik angkot atau jalan kaki karena biar energi anak-anak masih banyak dan kuat jalan menjelajah Kebun Raya Bogor. Saya pikir kami akan masuk lewat Pintu Utama (Gate 1), tapi kami turun di Gate 3. Jujur ini baru pertama kali saya masuk ke Kebun Raya Bogor lewat pintu ini. Hihihi. Pintu masuk Kebun Raya Bogor ada 4 ya. Kalau yang terdekat dari Stasiun Bogor sebetulnya Pintu 1, tetapi karena jalannya satu arah otomatis yang paling dekat adalah Pintu 3.

Harga tiket masuk Kebun Raya Bogor

Sehari sebelum perjalanan, saya sudah kepo-in akun IG @kebunraya.id dan menghubungi nomor Whatsapp Visitor Center Kebun Raya Bogor. Alhamdulillah respon CS-nya sangat cepat dan informasi yang disampaikan juga lengkap.

Harga Tiket Masuk Kebun Raya Bogor weekday (Senin-Jumat)

Kebun Raya Bogor : Rp. 15.500
Zoologi : Rp. 15.000
Parkir Mobil : Rp. 50.000
Parkir Motor : RP. 5.000
Sepeda : Rp. 15.000
Jam Operasional 08.00 - 16.00

Harga Tiket Masuk Kebun Raya Bogor Weekend (Sabtu-Minggu)

Kebun Raya Bogor : Rp. 25.500
Zoologi : Rp. 25.000
Parkir motor : Rp. 5000
Sepeda : Rp. 20.000
Jam operasional: 07.00-16.00

Oya, saya sempat mencoba untuk pesan tiket secara online lewat website https://www.kebunraya.id/ . Biar nggak ribet aja, pas sampai lokasi bisa langsung masuk. Tetapi karena saya mau beli tiketnya pas malam (jam operasional sudah tutup), harga tiket yang keluar bukan harga tiket weekdays tapi weekend. Akhirnya saya putuskan untuk beli tiket di lokasi.

Loket Tiket Kebun Raya Bogor Pintu 3 menerima pembayaran cash dan debit
Peta Kebun Raya Bogor dengan situs dan lokasi menarik untuk dikunjungi

Untuk weekend, mobil tidak bisa masuk ke dalam Kebun Raya Bogor ya. Kalau nggak mau jalan kaki muterin kebun raya, kalian juga bisa pesan tiket bundling Shuttle Bus via Tokopedia. Jadi harga tiketnya itu sudah termasuk tiket shuttle bus mengelilingi area kebun raya.

Satu lagi nih, untuk anak-anak dengan tinggi dibawah 90 cm tidak dikenakan biaya alias gratis! Tadinya saya sudah mau beli tiket untuk 5 orang, tetapi kakak di bagian ticket box bilang coba ukur aja dulu. Eh, tahunya adik Syafiq belum sampai 90 cm.

anak-anak dengan tinggi badan di bawah 90 cm gratis masuk kebun raya bogor

Pembelian tiket masuk Kebun Raya Bogor di lokasi bisa menggunakan cash (tunai) atau debit. Kemarin sih saya bayarnya pakai QRIS biar lebih praktis.

Ada apa aja sih di Kebun Raya Bogor?

Ada apa sih di Kebun Raya Bogor? Bukannya cuma lihat pohon sama tanaman aja ya? Wah ini salah besar. Kebun Raya Bogor punya banyak sekali spot menarik untuk dikunjungi. Ada beberapa lokasi yang tidak hanya menarik tetapi juga sarat edukasi, seperti:

  • Makam kuno Belanda & Taman Bambu
  • Museum Zoologi
  • Taman Teisjmann
  • Kolam Gunting
  • Taman Meksiko
  • Taman Akuatik
  • Griya Anggrek
  • Taman Obat & Orchidarium
  • Taman Sudjana Kassan
  • Taman Nepenthes
  • Taman Durian
  • Taman Kopi
  • Taman Anggrek Hitam

Ini baru sebagian ya. Masih ada lagi Teratai Raksasa, lokasi Bunga Bangkai, bunga Rafflesia Arnoldi, dan lainnya. Saking banyaknya, kayanya sih nggak bakal keburu kalau menjelajah semua lokasi dalam satu hari dengan berjalan kaki. Apalagi buat kaum muda yang jompo seperti saya. Hahaha.

peta kebun raya bogor visitor guide

Tapi jangan kuatir, ada banyak cara asyik untuk bisa mengelilingi Kebun Raya Bogor. Teman-teman bisa bawa sepeda sendiri atau memanfaatkan fasilitas rental yang disediakan Kebun Raya Bogor seperti Golf car, Shuttle Bus, sepeda gunung, sepeda dan scooter listrik. Biayanya antara 40-50 ribu per jam untuk sepeda gunung dan sepeda/scooter listrik.

fasilitas rental kebun raya bogor sepeda listrik shuttle bus

Catatan untuk penyewaan sepeda dan scooter listrik harus menggunakan KTP dan yang mengendarainya harus berusia minimal 17 tahun. Jadi anak-anak atau remaja nggak boleh pakai sepeda listrik/scooter listrik.

Berjalan kaki menikmati udara segar berkeliling Kebun Raya Bogor

Dari pintu masuk 3, kami berjalan kaki santai sambil menikmati udara segar. Kapan lagi kan bisa menghirup udara bebas polusi dengan pemandangan hijau dan asri? Sebetulnya kami mau berkeliling dulu mencari tempat yang menarik, tetapi adik Syafiq sudah tidak sabar mau mengunjungi Museum Zoologi. Selama berjalan kaki, dia bolak balik tanya, “dimana tulang-tulang itu?” (malam sebelum berangkat, saya sempat tunjukkan foto-foto kerangka tulang yang ada di Museum Zoologi).

Belajar membaca petunjuk jalan sambil wisata edukasi di kebun raya Bogor
wisata edukasi tentang berbagai jenis tumbuhan di Indonesia di kebun raya bogor

Selama berjalan kaki menuju Museum Zoologi, kami melewati Ecodome, Tugu 2 Abadi, Teratai Raksasa, Randu Kembar, dan Jalan Kenari. Di Jalan Kenari ini ternyata sedang ada Bazaar Kebun Raya yang menjual berbagi makanan dan minuman juga souvenir.

Jalan-jalan di Jalan Kenari 2 Kebun Raya Bogor

Kami juga menyebrangi sungai dengan Jembatan Gantung. Jujur saya ketar-ketir naik jembatan ini karena kepikiran takut adik Syafiq jatuh ke bawah. Dia pun protes karena tangannya saya pegang erat. Mungkin di pikirannya kenapa aku mesti digandeng sedangkan kakak-kakaknya lari menyeberangi jembatan.

menyeberangi jembatan gantung di kebun raya bogor

Ternyata di ujung jembatan, kami langsung masuk ke area Taman Meksiko. Nana langsung girang karena banyak spot berfoto yang menarik. Vibe-nya memang seperti di Meksiko dengan banyak koleksi tanaman kaktus, mulai dari yang kecil sampai yang besar sekali.

Taman Meksiko Kebun Raya Bogor Indonesia
Taman Meksiko punya banyak spot foto menarik untuk pengunjung
Taman Meksiko Kebun Raya Bogor dengan koleksi tanaman kaktus dan spot foto menarik

Kami lanjut berjalan kaki menuju Pintu 1, melewati Pohon Raja. Kami sempat beristirahat sebentar di dekat Monumen Lady Raffles untuk minum dan makan cemilan. Lalu jalan lagi sampai ke Museum Zoologi. Nah, cerita selama kami di Museum Zoologi akan saya tulis di tulisan berikutnya ya biar nggak kepanjangan.

Piknik di Kebun Raya Bogor

Long story short, setelah mengunjungi Museum Zoologi, kami langsung mencari tempat untuk beristirahat dan piknik untuk makan siang. Berhubung adik Syafiq masih tantrum karena nggak mau keluar dari Museum Zoologi dan mas-masnya sudah bete karena capek dan lapar, kami mencari lokasi piknik yang paling dekat, yaitu di area sekitar Kolam Gunting.

cuaca cerah cocok untuk piknik bersama keluarga

Alas tikar digelar, makanan pun dikeluarkan dari dalam tas ransel. Saatnya makan! Menu yang disiapkan Nana sebetulnya sederhana tetapi semuanya makanan favorit anak-anak. Nana emang paling tahu deh selera mereka. Alhamdulillah makanannya Nana habis tak bersisa. Habis makan, Zinan dan adik Syafiq main gelembung sabun. Mas Deniz dan Nana santai beristirahat. Saya sampai nggak sempat foto-foto lokasi dan mengabadikan aktivitas mereka karena sudah mulai berasa nih jompo-nya. Hahaha. 

piknik dan makan siang di kebun raya bogor yang rindang

Banyak juga pengunjung yang piknik di lokasi yang sama. Suasana terasa ramai tetapi tidak sampai padat. Jarak tempat piknik kami dengan keluarga lain masih cukup jauh sehingga tetap nyaman. Di dekat Kolam Gunting ini juga ada beberapa stand makanan dan minuman dengan harga yang cukup terjangkau. Pembayarannya juga bisa pakai QRIS.

Matahari semakin terik, waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Kami pun memutuskan untuk pulang. Setelah membereskan tikar dan memastikan area piknik kami sudah bersih dari sampah, kami pun berjalan menuju Pintu 1 dan memesan Grab Car menuju Stasiun Bogor.

Jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor, habis berapa?

Jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor bisa dibilang termasuk terjangkau. Total pengeluaran kami untuk berwisata ke Bogor ini adalah sekitar Rp160.000 untuk 5 orang. Ini pengeluarannya sudah termasuk ongkos perjalanan PP Depok-Bogor dan tiket masuk Kebun Raya Bogor. Berarti satu orang budgetnya sekitar 30 ribuan.

Rinciannya sebagai berikut:
Tiket Commuter Line PP Depok-Bogor: Rp3000 x 4 orang x 2 = Rp24.000
Tiket masuk Kebun Raya Bogor Weekday: Rp15.500 x 4 orang = Rp62.0000
Grab Car PP Rumah - Stasiun Depok Baru: Rp20.000 x 2 = Rp40.000
Grab Car PP Stasiun Bogor - Kebun Raya Bogor: Rp16.000 x 2 = 32.000

Sebetulnya pengeluarannya bisa lebih murah kalau kami naik kendaraan pribadi ke Stasiun Depok Baru. Tapi ya kan paksu nggak ikutan jadi nggak ada yang bisa nganter deh. Biarpun begitu, rasanya biaya yang kami keluarkan ini masih sangat murah. Apalagi kami memang tidak jajan apapun karena membawa bekal sendiri dari rumah.

Penutup

Nggak terasa tulisan ini sudah lebih dari 2000 kata! Padahal masih banyak yang mau diceritakan lho. InsyaAllah akan segera tayang di tulisan berikutnya ya. All in all, kami semua senang jalan-jalan ke Bogor dan mengunjungi wisata edukasi Kebun Raya Bogor. Meskipun kami ke sana dalam suasana liburan sekolah dan liburan akhir tahun, kondisinya masih tidak terlalu ramai. Alhamdulillah cuaca juga sangat mendukung. 

Apakah kami akan ke Kebun Raya Bogor lagi? Tentu dong! Soalnya masih banyak spot menarik yang belum kami kunjungi.

Gimana dengan sahabat Keluarga Aditya, liburan kali ini sudah kemana aja nih atau di rumah aja? Share di kolom komentar yuk!

Liburan sekolah di kebun raya bogor belajar sambil menikmati alam

liburan sekolah di kebun raya bogor


14 komentar

  1. Aku udh lamaaaa dari trakhir ke KRB Mbaa 🤣. Sebelum pandemi pastinya, ingt banget dulu mobil msh bisa masuk dan kliling di dalam. Skr udah ga boleh ya ternyata.

    Piknik di tamannya, tapi temen ada yg sial, dpt cipratan kotoran burung 😄

    Nah skr ini aku pengen kalo ke sana, pas bunga bangkai lagi mekar mba. Penasaran baunya itu kayak apa sih 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang masih boleh mbak, tapi cuma bisa di weekdays aja dan bayar tiket masuk mobil.

      Iya aku pun penasaran mau datang lagi kalau pas bunga bangkai mekar.

      Hapus
  2. Udah 5 tahun lebih sejak ke Kebun Raya Bogor terakhir sama anak-anak, kayaknya ini waktunya buat berkunjung lagi, deh. Kayaknya banyak ya yang berubah. Terima kasih juga perhitungan biayanya, Mba, sangat membantu.

    BalasHapus
  3. wih seru banget perkalanan mas Denis, mas Zinan sama dek Syafiq ke kebun raya Bogor. Nana juga keliatan happy banget jalan2 bareng cucunya. btw saya terakhir kali ke kebun Raya Bogor kapan yaa, duh udh lama bangeet haha. ngeliat foto2nya aku jadi penasaran pengen bisa berkunjung lagi ke KRB, wisata rame2 kesana bareng keluarga seru kayaknya ya. bisa piknik sambil bawa bekal. Nice story mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang paling enak bawa bekal sendiri sih, jelas lebih hemat dan rasanya sudah terjamin. Makanan yang dijual di area KRB sebetulnya enak-enak juga, tapi kan selera orang berbeda-beda ya. Bawa bekal sendiri juga biar mengurangi sampah.

      Hapus
  4. Kalau orang jawa pasti pengen banget bisa kesana. Karena ingatnya cuma ada Gembira Loka di Jogja. Duh pengen ngerasain hawa dingin bogor dan juga lihat keanekaragaman hayati di KRB sanaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu kami ke sana cuacanya uenak tenan, cerah tapi nggak panas karena anginnya sejuk. Plus teduh karena banyak pohon.

      Hapus
  5. Menikmati banget tulisan Tya. Seru banget piknik di KRB. Aku terakhir ke KRB kayanya tahun lalu. Emang jadi makin bagus dan rapih ya. Cuma sayang aja nih kalo weekend, mobil ngga bisa masuk ke dalam. Jalan kaki ke area KRB juga lumayan bikin pegel.

    Tapi bisa lihat pepohonan besar, seger rasanya. Sekalian bersihin paru-paru lah istilahnya;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku aja ngos-ngosan jalan kaki (ketahuan badan sudah nggak bugar). Tapi bisa tuh pakai opsi sewa sepeda atau skuter listrik. Cuma emang harus merogoh uang lagi sih.

      Hapus
  6. Ahaaaiii udah lama gak ke kebon raya bogor. Btw area stasiun bogornya juga udah ciamik banget

    BalasHapus
  7. Wahhh jadi kangen banget jalan jalan di kebun raya bogor. Udah lama banget nggak main ke bogor lagi, huhuu

    BalasHapus
  8. Mba Tyaaa, aku salfok di Taman Herbal Insani ada penginapannya ya? Aku baru tau hihi.. Kapan2 jadi pingin ke sana.. Nah, kalau KBR aku juga udah lamaaa gak ke sana, terakhir pas anak-anak masih kecil..Suka sama Taman Mekaiko deh aku kalo ke sana Dan Masih banyak yang belum dieksplor juga di KBR saking luasnya hehe..

    Oiya, Birru Mika sempet nanyain, kapan nih main sama Zinan lagi hihihi, Masih inget lho sampe sekarang.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iih masa ndak tahu sih?? Hihihi. Aku tahunya juga dari ibuku yang pernah nginep di situ acara kecamatan. Wkwkwkw. Termasuk terjangkau juga (makanya udah full booked).

      Iya nih yuk kapan2 playdate bareng, Bo dan Mika, Deniz dan Zinan bisa nih sambil dikasih project gitu atau challenge pas di KRB. Kayanya seru tuh.

      Hapus